REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Pengrajin batu akik di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mengaku kewalahan melayani permintaan konsumen yang meningkat pesat. Permintaan terus datang baik untuk memoles batu akik maupun membuat emban (cincin pengikat batu akik).
"Tetap dilayani, tapi pengerjaannya menjadi lama. Bisa sampai beberapa hari untuk mengerjakan pemolesan maupun pembuatan emban," kata salah seorang pengrajin batu akik di Desa Botoran, Kecamatan Kedungwaru, Hariadi, Rabu (11/3).
Ia mengungkapkan, saat ini pesanan untuk membuat emban cukup banyak, bahkan jauh meningkat dibandingkan sebelumnya. Terutama, kata dia, sejak batu akik mengalami booming seperti saat ini.
"Dulu sehari pelanggan yang datang bisa dihitung dengan jari, sekarang bisa sampai puluhan. Itu yang membuat kami harus menjadwal pengerjaannya," ujarnya.
Tidak hanya Hariadi, lonjakan permintaan pemolesan maupun pembuatan emban batu akik juga dirasakan Kartolo, pengrajin akik lain asal Trenggalek.
Banyaknya permintaan membuat ia mulai berpikir untuk menambah tenaga pengrajin untuk pengerjaan pemolesan serta pembuatan emban akik.
"Ada rencana untuk mengembangkan usaha (menambah pengrajin), mengingat potensi usaha ini cukup menjanjikan," ujarnya.