Rabu 11 Mar 2015 23:04 WIB

Surabaya Borong Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan

Rep: Andi Nurroni/ Red: Esthi Maharani
Maskot Kota Surabaya, Suro dan Boyo (ikan hiu dan buaya)
Maskot Kota Surabaya, Suro dan Boyo (ikan hiu dan buaya)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kota Surabaya terus memanen penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Kali ini, metropolitan berjuluk Kota Pahlawan itu menyabet tiga penghargaan dalam progam Inovasi Manajemen Perkotaan yang diadakan Kementerian dalam Negeri.   

Bertamu ke Surabaya, Kasubdit Penataan Kota Kecil Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Penataan Perkotaan Kementrian Dalam Negeri Zaenal Arifin mengatakan, ada 16 kabupaten/kota yang terpilih sebagai pemenang untuk IMP award 2014.

"Total jumlah peserta yang mengikuti program ini ada 103 kabupaten/kota. Setelah melalui tiga proses tahapan penjurian, akhirnya ditetapkan empat kabupaten dan 12 kotamadya  pemenang untuk sembilan bidang dan sub bidang kategori," ujar Zaenal, Rabu (11/3).

Zaenal menyampaikan, berdasarkan penilaian, Surabaya unggul dalam hal pengelolaan sampah. Menurut dia, semua daerah memiliki program  dalam hal penanganan sampah. Namun, Kemendagri melihat ada tidaknya terobosan yang dilakukan Pemkab/Pemkot.

“Intinya ada pada inovasi pengelolaan sampah. Tim independen melihat dalam pengelolaan sampah dan inovasi, Surabaya bagus sekali. Filosofinya, sampah se-minimal mungkin masuk ke TPA. Sebelum ke TPA diolah dulu,” kata dia.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya Chalid Buchari mengatakan, keberhasilan Surabaya meraih penghargaan IMP tersebut tidak lepas dari kerja keras dan kekompakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Surabaya hingga level kelurahan. Sebab, masalah kota menurutnya tidak selesai di satu SKPD.

“Tentunya juga karena peran aktif masyarakat. Kalau ada saran dan masukan, langsung kita tindaklanjuti,” jelasnya.

Menurut Chalid, SKPD dan warga Surabaya mampu mengimplementasikan arahan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini. Menurut Chalid, dalam berbagai kesempatan, wali Kota menekankan Surabaya tidak memiliki sumber daya alam. Sehingga, cara untuk menarik orang datang ke Surabaya sekaligus menaikkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah dengan menjadikan Surabaya kota yang bersih dan cantik.

Selain menerima penghargaan, Surabaya juga mendapatkan kehormatan menjadi tuan rumah penyerahan penghargaan oleh Mendagri untuk 12 pimpinan daerah. Acara akan diselenggarakan Kamis (11/3) di komplek balai kota Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement