REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE – Presiden Joko Widodo ingin menjadikan wilayah Arun di Lhokseumawe, Aceh, menjadi salah satu kawasan industri besar di masa mendatang. Jokowi optimistis, dengan energi dan listrik yang memadahi, Arun akan menjadi daya tarik bagi kalangan industri.
Apalagi menurut Jokowi, kawasan Arun cukup strategis untuk menarik minat kalangan indutri. Keberadaan Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG di Arun, kata Jokowi, otomatis akan meningkatkan pasokan bahan bakar untuk pembangkit listrik di Sumatra Utara dan Aceh yang dapat menghemat biaya operasional industri.
Di samping itu, kawasan industri di Arun juga memiliki lahan yang cukup besar hingga mencapai 3.000 hektare. “Kalau didorong industri masuk ke sini sangat mudah sekali. Lahannya siap, energinya siap. Kurang apa lagi?” ujar Jokowi dalam sambutannya dalam acara Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG di Arun, Lhokseumawe, Senin (9/3).
Jokowi juga menyatakan kesediaannya untuk membangun infra struktur yang dibutuhkan kawasan industri tersebut. “Kalau kurang power plan nanti dibangun langsung power plan. Karena akan lebih efisien kalau pakai gas,” ujarnya.
Presiden menyebut, Arun sejatinya bukan kawasan indutri baru. “Karena ini adalah kawasan industri yang sudah lama sekali. Tahun 1970-an sudah ada ini,” katanya.
Untuk itu Jokowi meminta kepada semua kalangan terutama jajarannya di kementerian dan pemerintah daerah, bahu-membahu dan bekerja sama untuk kesejahteraan masyarakat aceh dan sekitarnya. “Harus ada intergrasi antara kementerian dan pemerintah daerah. Kalau tidak, kita akan seperti ini terus,” tegas Jokowi.