Selasa 10 Mar 2015 11:38 WIB

Konsumsi Miras di Kalangan Remaja Melojak Tajam

Rep: C09/ Red: Winda Destiana Putri
Miras oplosan
Foto: ANTARA
Miras oplosan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Riset dari Gerakan Nasional Anti Miras (Genam) menunjukkan adanya lonjakan drastis dari jumah remaja pengonsumsi miras di Indonesia.

Genam mencatat, pada 2014, angka konsumsi miras remaja mencapai 23 persen dari total jumlah remaja Indonesia yang saat ini berjumlah 63 juta jiwa atau sekitar 14,4 juta orang.

Ketua Umum Genam, Fahira Idris, menyatakan lonjakan tajam terlihat dari perbandingan riset yang dilakukan Genam pada 2014 dengan riset kesehatan dasar yang dilakukan Departemen Kesehatan (Depkes) pada 2007. Menurut Depkes, jumlah remaja pengonsumsi miras di Indonesia masih diangka 4,9 persen.

"Selama tujuh tahun belakangan ini terjadi peningkatan luar biasa konsumsi minuman keras di kalangan remaja," ujar Fahira, dalam keterangan pers, Senin (9/3).

Ia menuturkan, mudahnya mendapatkan miras dan longgarnya pengawasan orang tua serta pengaruh lingkungan sekitar menjadi salah satu penyebab begitu tingginya persentase remaja yang pernah mengonsumsi miras. Selain itu, rasa solidaritas dan ikatan pertemanan menjadi alasan remaja mau mencoba miras.

 

Masih banyaknya minimarket yang menjual miras, kata dia, juga menjadi faktor pendukung konsumsi miras pada remaja. Oleh karena itu, ia menghimbau agar seluruh minimarket, toko retail, dan warung di seluruh Indonesia tidak ada lagi yang menjual miras, sesuai Permendag No.6/2015, pada 16 April ini.

 

"Mudahnya mendapat miras ini, ada korelasinya dengan menjamurnya minimarket dan toko-toko pengecer yang berdiri di permukiman dan menjual miras kepada siapa saja, padahal sudah ada peraturan yang melarangnya," jelas Fahira.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement