Sabtu 07 Mar 2015 07:41 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Anggota Brimob Mengaku tak Ingin Menembak Napi

duo Bali Nine terpidana mati.
Foto: abc
duo Bali Nine terpidana mati.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Eksekusi mati gelombang kedua oleh pemerintah Indonesia telah menjadi konsumsi Internasional. Barangkali lantaran eksekusi tersebut telah menyita protes pemerintah Australia, yang kedua warganya, duo Bali Nine ikut masuk daftar eksekusi.

Sejumlah media luar negeri, tak luput memberi perhatian, baik soal rencana eksekusi, atau sisi lainnya yang tetap tak kalah menarik. Salah satu media asal Inggris, the Guardian, mengklaim telah berhasil mewawancarai salah satu anggota Brimob, yang tidak diungkap identitasnya.

Dalam laporan berjudul 'Death penalty in Indonesia: an executioner's story', the Guardian mengungkapkan bahwa para regu tembak pun sebenarnya tak ingin melaksanakan tugasnya.

"Aku tidak senang melakukannya... Jika ada tentara lain, biarkan mereka melakukannya," ujar anggota Brimob tersebut kepada the Guardian, Jumat (6/3).

Menurut sang eksekutor, hal terberat adalah sisi kemanusiaan. Bahkan dituliskan the Guardian dalam laporan tersebut, tiap polisi yang mengeksekusi, selalu lebih dulu meminta maaf kepada para terpidana mati. "Maaf, kami hanya melakukan pekerjaan," tulis the Guardian mengutip anggota Brimob tersebut.

Menurut the Guardian, kondisi ini merupakan sebuah ironi. Sebab dituliskan media tersebut, "Mereka dibayar kurang dari 100 dollar untuk sebuah tugas yang berat".

The Guardian menyebut, kondisi para regu tembak berada dalam situasi rumit. Para regu tembak, diklaim sang media, hanya berharap dimaafkan oleh Tuhan karena telah ditugaskan untuk membunuh.

"Saya terikat dengan sumpah saya sebagai seorang prajurit," katanya mengutip pernyataan sang anggota Brimob tersebut.

"Tahanan melanggar hukum dan kami melakukan perintah. Kami hanya pelaksana. Pertanyaan apakah itu dosa atau tidak, terserah Allah," ujarnya menambahkan. Hanya saja menurutnya, tanggung jawab berada pada atasannya di Brimob.

"Saya berharap para tahanan beristirahat dalam damai," katanya si anggota Brimob yang tidak diungkapkan namanya tersebut.

Belum ada respons dari kepolisian atas pengakuan salah satu anggota Brimob tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement