Sabtu 07 Mar 2015 00:32 WIB

OP Belum Mampu Turunkan Harga Beras

Rep: Riga Iman/ Red: Esthi Maharani
Warga mengantre untuk mendapatkan beras murah dari petugas Bulog Divre DKI Kelapa Gading, dalam operasi pasar beras di Pasar Jatinegara Jakarta Timur, Rabu (25/2).
Foto: Antara/David Muharmansyah
Warga mengantre untuk mendapatkan beras murah dari petugas Bulog Divre DKI Kelapa Gading, dalam operasi pasar beras di Pasar Jatinegara Jakarta Timur, Rabu (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Pelaksanaan operasi pasar (OP) beras di Kota Sukabumi, Jawa Barat belum mampu menurunkan harga beras. Pasalnya, harga beras di pasaran masih tinggi.

Seperti diketahui OP beras digelar secara serentak di tujuh kecamatan Kota Sukabumi pada Jumat (6/3) pagi. Jumlah beras yang didistribusikan untuk pelaksanaan OP mencapai sebanyak tujuh ton.

‘’Harga beras saat ini paling murah Rp 9.800 per kilogram,’’ ujar salah seorang pedagang beras di Pasar Pelita Agus (26 tahun). Padahal, pada kondisi normal harganya mencapai kisaran Rp 7.600 per kilogram.

Harga beras dengan kualitas bagus kata Agus jauh lebih mahal yakni Rp 11.000 per kilogram. Sebelumnya harga beras tersebut hanya Rp 8.800 per kilogram.

Agus mengatakan, dampak OP beras diperkirakan akan mulai terasa beberapa hari ke depan karena para petani akan segera panen.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi Ayep Supriatna mengatakan, pelaksanaan OP beras diharapkan dapat menekan laju kenaikan harga beras.

Pelaksanaan OP dilakukan di tujuh kantor kecamatan secara serentak pada Jumat pagi. Harga beras OP tersebut dijual Rp 7.400 per kilogram

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement