Jumat 06 Mar 2015 13:43 WIB

Besok, Demokrat Konsolidasi di Bali

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Bilal Ramadhan
 Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kanan) didampingi istri Ani Yudhoyono (kedua kanan), Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) dan Ketua Harian Syarief Hasan (ketiga kiri) foto bersama usai di Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Wahid
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (ketiga kanan) didampingi istri Ani Yudhoyono (kedua kanan), Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono (kanan) dan Ketua Harian Syarief Hasan (ketiga kiri) foto bersama usai di Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR-- Partai besutan Mantan Presiden SBY, Partai Demokrat, Sabtu (7/3), akan melakukan pertemuan di Bali. Konsolidasi partai itu, dihelat dengan dua acara berbeda, yakni temu kader pada pagi hari dan Rapat Pleno DPP Demokrat, sore harinya.

"Acara temu kader diikuti sekitar 500 orang dari berbagai daerah, sedangkan untuk Rapat Pleno DPP diikuti juga oleh seluruh Ketua DPD Demokrat," kata Ketua DPD PArtai Demokrat Bali, I Made Mudarta.

Kepada Republika di Denpasar, Jumat (6/3), Mudarta mengatakan, acara temu kader melibatkan para kader Demokrat dari tujuh daerah. Yakni Bali, NTB, NTT, Papua,  Maluku Utara, Maluku dan Papua Barat. Acara dipimpin langsung Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.

Mudarta mengatakan, selain konsolidasi, dalam pertemuan juga akan dibahas rencan Kongres III Demokrat, diantaranya untuk menentukan waktu dan tempat penyelenggaraan. Sesuai jadwal kata Mudarta, kongres tidak melewati Mei, sedangkan tuan rumah pelaksanaan kongres, ada Bali dan Surabaya.

"Kalau Bali yang dutunjuk, kami tegaskan bahwa Bali dalam posisi selalu siap," katanya.

Mengenai pelaksanaan pilkada di Bali, Mudarta mengatakan, pihaknya menginginkan setiap pilkada diikuti oleh tidak lebih dari dua pasang calon. Karena hal itu sebutnya, memungkinkan setiap pasangan kandidiat mendapoat legitimasi yang lebih meyakinkan dari masyarakat, yakni di atas 50 persen. Sedangkan kalau tiga atau empat pasangan calon, legitimasinya masih harus dpertanyakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement