REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja M Hanif Dhakiri mengatakan, Kemenaker menargetkan pengiriman peserta magang kerja ke Jepang sebanyak 2.000 orang pada tahun 2015. Para peserta magang akan ditempatkan di sekitar 500 perusahaan yang menyediakan 60 jenis kerja.
Program magang di Jepang ini, ujar Hanif, bertujuan meningkatkan kompetensi pemuda Indonesia di bidang industri, meningkatkan keterampilan kerja, menambah wawasan ilmu pengetahuan. "Selain itu juga meningkatkan etos kerja," ujarnya, Rabu, (4/3).
Sebelum berangkat magang ke Jepang, para calon peserta mengikuti berbagai program pelatihan yang dapat disesuaikan minat dan bakat peserta. Antara lain mekanik, ahli elektronik, las listrik, bangunan, perkayuan, pabrik makanan.
Selama magang di Jepang, kata dia, para peserta magang dilindungi oleh asuransi dan jaminan kesehatan. Selain itu mereka pun mendapatkan penghasilan rutin.
Untuk tahun pertama, peserta magang dapat gaji Rp 80.000 yen (Rp 8,2 juta) per bulan. Pada tahun kedua akan mendapatkan gaji magang 90.000 yeng (Rp 9,2 juta) yen dan tahun ketiga 100.000 yen (Rp 10,2) yen. Setelah lulus diberi uang bantuan modal.
Kembali ke Indonesia, kualitas kerja para peserta magang meningkat pesat sehingga mereka langsung diminati perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri. Terutama industri, otomotif, tekstil, listrik, manufaktur, mesin dan bangunan.
Namun, lanjut dia, ada juga peserta magang yang lebih memilih untuk membuka usaha sendiri sehingga dapat membuka lapangan kerja baru dan menyerap tenaga kerja.