REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Setelah banyak daerah di Indonesia menggelar tajuk serupa, kini giliran kota Solo ikut ambil bagian. Ribuan batu mulia milik puluhan kolektor se-Indonesia bakal dipamerkan dalam acara bertajuk "Solo Gems Award", di Gedung Graha Wisata Niaga, Solo, 5-8 Maret 2015.
Kegiatan pameran diharapkan semakin mendekatkan masyarakat dengan keberadaan batu mulia yang kini kembali menjadi trend berbusana bagi sebagian khalayak. Agustono Dwi Rachadi, selaku Panitia Festival Permata Nusantara mengatakan, saatnya batu menjadi barang mewah untuk semua kelas.
"Dengan memanfaatkan momentum ramainya batu mulia, kami harapkan pameran ini menegaskan keberadaan batu mulia sebagai salah satu alternatif cindera mata khas Indonesia," kata dia, Selasa (3/3).
Ia mengatakan, seluruh batu mulia yang akan dipamerkan itu terbagi dalam empat kategori. Yaitu, Bacan, Mixed Chalcedony, Fire opal, serta Picturial Gems. Pesertanya datang dari Aceh, Jambi, Bengkulu, Solo, Jakarta, Makassar, Ternate, Bali, Jatim dan daerah lain.
Agustono mengatakan, sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia, batu mulia belum banyak dieksplorasi oleh pihak terkait. Sebab itu, kata dia, melalui pameran tersebut pihaknya ingin memperkenalkan potensi-potensi ekonomi di balik batu tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkot Surakarta, Eny Tyasni Suzana menambahkan, pameran tersebut diharapkan lebih mengangkat nama Solo. Apalagi menurut dia, selama ini di Solo telah terdapat pasar khusus batu cindera mata, yakni di kawasan Alun-alun Lor Keraton Kasunanan Surakarta.