REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Terpidana mati asal Prancis, Serge Areski Atlaoui, yang kini tengah menunggu waktu eksekusi di LP Pasir Putih Nusakambangan, Selasa (3/3), mendapatkan kunjungan dari keluarganya.
Istri Serge, Sabine Atlaoui beserta anaknya yang masih berusia sekitar 2 tahun, menyeberang ke Nusakakambangan dengan Kapal Pengayoman IV pukul 08.00. Mereka kemudian kembali dari Nusakambangan, sekitar pukul 13.00.
Sabine, saat itu didampingi beberapa orang lainnya yang berkulit putih. Dari data di pos penjagaan di dermaga, dua orang diantaranya bernama Natalia dan Mohamed Areski.
Selain Serge Areski Atlaoui, terpidana mati asal Brasil Rodrigo Gularte yang menunggu waktu eksekusi di LP Pasir Putih juga dikunjungi keluarganya. Yang mengunjungi diketahui bernama Angelita Muxfeldt Gularte, sepupu terpidana.
Namun saat ditemui di dermaga saat masuk maupun ke luar ke pos, para keluarga terpidana mati tersebut enggan memberikan komentar pada wartawan. Sabine tidak mengucapkan satu patah katapun, sementara Angelita hanya tersenyum sambil mengucapkan 'Good morning, good morning'.
Sementara terkait pelaksanaan eksekusi yang direncanakan di Pulau Nusakambangan, sejauh ini masih belum jelas kapan pelaksanaanya. Demikian juga mengenai rencana pemindahan para napi di luar Nusakambangan, seperti dua terpidana mati kasus Bali Nine, yang rencananya akan dieksekusi di Nusakambangan.
Sejauh ini, pengamanan di dermaga Wijayapura juga belum mengalami peningkatan berarti. Pihak kepolisian berseragam, masih belum terlihat berjaga-jaga di sekitar dermaga. Hanya sesekali, terlihat kapal patroli dari Satpolair dan TNI-AL, melintas di selat yang memisahkan antara daratan Cilacap dan Nusakambangan.