Senin 02 Mar 2015 16:06 WIB

Zulkifli Harus Bisa Lepas Dari 'Politik Besan'

Rep: C05/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum terpilih PAN Zulkifli Hasan berpelukan dengan mantan Ketua Umum Periode sebelumnya Hatta Rajasa usai pemilihan Ketua Umum PAN pada Kongres IV PAN di NUsa Dua, Bali, Ahad (1/3).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Ketua Umum terpilih PAN Zulkifli Hasan berpelukan dengan mantan Ketua Umum Periode sebelumnya Hatta Rajasa usai pemilihan Ketua Umum PAN pada Kongres IV PAN di NUsa Dua, Bali, Ahad (1/3). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Pengamat politik Populi Center, Nico Harjanto menyatakan  PAN harus bisa lepas dari “politik besan”. Hal ini terkait status Ketua PAN baru Zulkifli Hasan yang memiliki hubungan besan dengan Amien Rais.

Dia menyatakan sebagai partai reformis, Zulkifli harus menerapkan kepemimpinan yang mandiri. Tantangan ini yakni bagaimana  Zulkifli lepas dari bayang bayang Amien di partai tersebut.

“Soalnya Zulkifli dan Amien terikat hubungan besan. Zulkifli harus meredam rasa kekeluargaan ini dalam konteks politik,” kata dia, Senin (2/3).

Nico menambahkan sebagai partai yang lahir dari rahim reformasi, PAN harus membuktikan kalau dirinya dapat menjadi partai modern dan bukan partai dinasti. Momentum kemenangan Zulkifli baginya dapat dijadikan parameter sejauh mana PAN berkembang sebagai sebuah partai.

“Kalau Zulkifli masih di bawah bayang bayang Amien itu artinya PAN belum bertranformasi menjadi partai modern,” ujarnya.

Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) sudah dimulai sejak Sabtu (28/2) kemarin. Rencananya kongres ini dihelat hingga hari ini Senin (2/3). Selain memilih ketua umum, juga akan dipilih ketua majelis pertimbangan partai (MPP). Dalam kongres ini sudah terpilih ketua umum PAN yang baru yakni Zukifli Hasan.

Dia memperoleh 292 suara berbanding. Sedangkan saingannya yakni Hatta Rajasa memperoleh 286 suara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement