Senin 02 Mar 2015 14:03 WIB

Pengamat: PAN Lebih Baik Keluar Dari KMP

Rep: C05/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA—Pengamat politik Populi Center Nico Harjanto menyatakan lebih baik PAN keluar dari KMP. Hal ini menyikapi terpilihnya Zulkifli Hasan yang terpilih menjadi ketua umum PAN yang baru.

Nico menjelaskan sebagai partai yang lahir dari rahim reformasi PAN tak boleh terkooptasi pada dua kutub politik yang ada saat ini, KMP maupun KIH. Dia menjelaskan seharusnya PAN menjadi penyeimbang diantara dua kutub yang ada. Isitilahnya, kata dia, PAN harus berplatform pada kepentingan rakyat secara luas.

“Jika masih berkubu antara KMP atau KIH itu membuat PAN menjadi tak bebas bergerak secara politik,” ujarnya, Senin (2/3).

Dia menjelaskan PAN tak boleh lupa terkait identitasnya sebagai partai reformis. Hal ini kata dia harus dijaga betul dengan selalu mendukung kebijakan yang pro rakyat dan mengkritisi kebijakan yang tak pro rakyat.

Sikap seperti itu baru bisa diterapkan PAN jika keluar dari KMP. “Istilahnya mereka menjadi kekuatan penyeimbang,’ kata dia.

Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) sudah dimulai sejak Sabtu (28/2) kemarin. Rencananya kongres ini dihelat hingga hari ini Senin (2/3). Selain memilih ketua umum, juga akan dipilih ketua majelis pertimbangan partai (MPP).

Dalam kongres ini sudah terpilih ketua umum PAN yang baru yakni Zukifli Hasan. Dia memperoleh 292 suara berbanding. Sedangkan saingannya yakni Hatta Rajasa memperoleh 286 suara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement