Senin 02 Mar 2015 10:34 WIB

Anggota TNI Bantu Petani Atasi Hama Wereng

Petani menunjukkan tanaman padinya yang rusak akibat serangan hama wereng.
Foto: Antara/Siswowidodo
Petani menunjukkan tanaman padinya yang rusak akibat serangan hama wereng.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Anggota TNI dari Kodim 1607 Sumbawa dan Koramil Brang Rea diterjunkan untuk membantu menangani puluhan hektare tanaman padi di Kecamatan Brang Rea, Sumbawa Barat, yang terserang  hama wereng coklat. Bidang Pertanian Dishutbuntan, pendamping Upaya Khusus (Upsus) program swasembada pangan untuk wilayah NTB dari Jakarta serta petani juga dikerahkan untuk membasmi hama tersebut.

Kepala Kantor Cabang Dinas Kehutanan Perkebunan dan Pertanian (Dishutbuntan) Brang Rea, Rahmawaty,mengatakan total lahan tanaman padi yang terserang mencapai 40 hektare. "Yang paling parah terserang sekitar 6 hektare di Desa Beru dan Seminar Salit," katanya saat dihubungi dari Mataram, Senin (2/3).

Rahma menjelaskan, serangan hama tersebut, kata Rahma, terdeteksi menyerang tanaman padi pada umur 60 hari pascatanam atau pada fase pembungaan. Varietas yang umumnya diserang hama tersebut antara lain ciliung, ciherang dan cigelis.

"Karena itu kami telah merokemendasikan penggantian varietas untuk musim tanam berikutnya dengan benih impari 13 atau varietas lain yang relatif tahan serangan penyakit," ujar Rahma.

Dalam kondisi parah, lanjutnya, serangan wereng coklat bisa membuat tanaman padi mati. Pihak KCD langsung melakukan langkah penangan awal dengan penyemprotan massal secara swadaya dengan petani. Penyemprotan awal dilaksanakan dengan interval waktu selang sehari, dilanjutkan dengan interval satu pekan dan terakhir dengan interval dua pekan.

"Kami telah mendapat bantuan berupa alat semprot dan pestisida serta insektisida melalui program Upsus tanaman padi," imbuhnya.

Dikatakannya, selain serangan hama wereng coklat, tanaman padi di Kecamatam Brang Rea yang merupakan lumbung beras Sumbawa Barat, juga diserang penyakit busuk leher yang disebabkan jamur. Sampai pekan kemarin, KCD setempat mencatat penyakit dimaksud telah menyerang tanaman padi sekitar satu hektare.

"Kami juga telah melakukan langkah penanganan untuk penyakit tersebut. Setelah empat kali penyemprotan kondisi tanaman yang diserang sudah menunjukkan perbaikan," kata Rahma.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement