REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Komunitas pencinta akik Palembang Sriwijaya Gems Community berencana memecahkan rekor dengan membagikan sebanyak 1.332 batu ke secara gratis pada 17 Juli 2015 di pelataran Benteng Kuto Besak.
Ketua Sriwijaya Gems Community Keysar Saropi di Palembang, Minggu, mengatakan, acara pemecahan rekor untuk dicatat Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) merupakan rangkaian peringatan hari jadi Kota Palembang ke-1.323 tahun dengan diikuti sekitar 500 orang anggota.
"Dukungan penuh didapatkan dari pemerintah kota, lantaran ini membuat kami percaya diri untuk menggelar pemecahan rekor Muri yang belum ada di Indonesia," katanya.
Keysar melanjutkan, batu akik yang akan dibagikan ke masyarakat secara gratis berasal dari Baturaja, Lahat, dan Musi Rawas Utara. Hal ini dilakukan agar masyarakat semakin mengenalkan produk khas Sumsel ke pasar batu akik dalam negeri.
"Batu akik asal Sumsel tidak kalah kualitasnya dengan batu akik dari daerah lain, beberapa jenis seperti bacan, biru langit, lavender, sunkis, dan sebagainya saat ini menjadi buruan di Tanah Air. Namun, promosi harus dilakukan karena sengitnya persaingan dalam negeri karena saat ini sedang booming," kata dia.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari pemerintah karena akan menimbulkan dampak positif pada perekonomian masyarakat karena meraup ribuan tenaga kerja hingga perputaran uang mencapai miliaran rupiah.
Pemerintah Kota Palembang menjanjikan berdirinya pasar batu akik di Jakabaring yang menjadi bagian dari proyek "pasar hobi" untuk merespons tingginya minat masyarakat pada bisnis itu.
Bisnis batu akik demikian menggeliat di Palembang dalam beberapa bulan terakhir. Puluhan pedagang dan ratusan pembeli memadati kawasan Cinde setiap hari untuk bertransaksi jual beli. Saat ini para pedagang itu sudah direlokasi di sebuah lapangan di bekas Bioskop Cineplex Cinde sembari menunggu berdirinya pasar batu akik di Jakabaring.