REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) membuka Posko Nasional gerakan #KoinUntukAustralia.
Selain akan menghimpun dana untuk mengembalikan bantuan Pemerintah Australia dalam tsunami Aceh, KAMMI juga mendesak Perdana Menteri Australia Tony Abbott untuk meminta maaf.
"Aksi hari ini serentak diikuti seluruh perwakilan KAMMI Daerah se-Indonesia, ini menegaskan sikap rakyat Indonesia dalam menolak intervensi Australia atas kedaulatan Indonesia dengan kedok bantuan bencana, khususnya kedaulatan hukum Indonesia," kata Wasekjend PP KAMMI Arif Susanto di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (1/3).
Sementara Koordinator Posko Nasional, Romidi Karnawan mengatakan bahwa seluruh kader KAMMI bersama rakyat siap menjadi relawan gerakan #KoinUntukAustralia di seluruh Indonesia.
"Melalui Posko Nasional ini, koin yang terkumpul dari seluruh Indonesia akan kita serahkan kepada Kedutaan Besar Australia agar tidak ada lagi hutang budi yang membuat Australia merasa berhak mengintervensi kedaulatan hukum Indonesia," ujarnya.
Romidi melanjutkan, KAMMI mendesak Perdana Menteri Australia Tony Abbott meminta maaf secara terbuka terkait pernyatannya mengungkit Bantuan Tsunami Aceh. Ia menilai permintaan maaf ini akan meredakan kemarahan Rakyat Aceh dan Rakyat Indonesia.
"Keengganan Tony Abbot meminta maaf membuktikan bahwa selama ini Australia memiliki agenda terselubung dalam setiap bantuan dan aktivitas di Tanah Air yang bisa mengancam kedaulatan Indonesia," tegasnya.
Ia juga yakin gerakan #KoinUntukAustralia ini akan menggugah jiwa Nasionalisme dan Patriotisme seluruh Rakyat Indonesia demi terjaganya kedaulatan Indonesia. "Inilah saatnya seluruh rakyat berbuat demi kedaulatan Indonesia," ucapnya.