REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan dalam kampanyenya ke kader menawarkan otonomisasi di tubuh PAN. Otonomisasi ini, membuat kekuasaan di PAN tidak sentralistik. Artinya, akan dibangun sistem dan struktur partai yang desentralisasi.
Zulkifli mengatakan, otonomisasi ini menjadi langkah baru partai politik di Indonesi. Dengan otonomisasi ini, pemilihan ketua DPD dan DPW cukup menjadi urusan DPD dan DPW-nya masing-masing. Hal itu juga berlaku untuk Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan wakil Walikota, ketua DPRD di kabupaten maupun provinsi.
"Kebijakan ini harusnya mencerminkan kepentingan wilayah," kata Zulkifli Hasan di Denpasar, Sabtu (28/2).
Kondisi ini untuk menentukan kemajuan PAN ke depannya. Seluruh kader ingin PAN semakin maju dan berkembang di kancah perpolitikan nasional. Sistem otonomisasi ini dinilai mirip dengan sistem desentralisasi yanh diterapkan oleh negara.
"Negara saja maju dengan sistem desentralisasi ini, kita juga ingin seperti itu," tegas Zulkifli.
Pendukung Zulkifli Hasan menilai, usulan desentralisasi ini sebagai nilai jual tinggi dalam pemilihan ketua umum melawan Hatta Rajasa.