REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid As-salam milik Muhammadiyah di Jalan Utama V Cengkareng, Jakarta Barat, diintimidasi kelompok tak dikenal, Sabtu (28/2). Belum diketahui apa motif intimidasi tersebut.
Anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, Mustofa B Nahrawardaya mengatakan, intimidasi terhadap Masjid Assalam berulangkali terjadi. Terakhir adalah kegiatan maulud akbar pada Sabtu pagi. Pada Jumat (27/2), ibadah shalat Jumat di masjid tersebut juga sempat diganggu.
Intimidasi lain juga sempat terjadi dua tahun belakangan. Papan nama dan logo Muhammadiyah yang terpampang di depan masjid dicoret cat hitam oleh orang tak dikenal. Terpasang juga spanduk dengan pesan Masjid Muhammadiyah tersebut adalah milik Allah.
Kamera pemantau (CCTV) masjid, kata dia, yang terpasang di beberapa titik juga dirusak. Bahkan, balai yang di samping masjid juga dibakar orang tidak dikenal. Mustofa mengatakan, terdapat papan yang ditancapkan di depan masjid bertuliskan "Tanah ini Milik Negara"
"Sehabis Jumat (28/2) adalah batas akhir peringatan pengelola untuk pihak pemasang papan agar mencopot papan. Akan tetapi, ketika papan nama ilegal akan dirobohkan, ternyata sudah banyak massa tidak dikenal menjaga papan nama tersebut," kata dia.
Beberapa warga Muhammadiyah yang biasa mengelola Jumatan, kata Mustofa, kaget karena semua jadwal khatib ternyata sudah diubah oleh pihak yang tidak diketahui.