REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar, Sudjonggo, membantah kabar adanya pelatihan gabungan dalam rangka persiapan pemberangkatan terpidana mati asal Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, yang dikenal kelompok "Bali Nine".
"Tidak ada latihan, semuanya biasa-biasa saja," katanya di Denpasar, Bali, Jumat.
Menurut dia, persiapan pemberangkatan masih dalam proses dan tinggal menunggu peritah. Dalam kesempatan itu, Sudjonggo datang pukul 16.30 Wita bersama dua orang yang mengenakan jaket Polisi Khusus Lapas Nusakambangan.
Namun, pihaknya juga menegaskan bahwa rombongan tersebut bukan dari Lapas Nusakambangan. "Bukan, dia pernah ditugaskan di Nusakambangan," katanya.
Pengamanan di lapas terbesar di Pulau Dewata itu terlihat lebih ketat dari sebelumnya. Sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga di sekitar pintu gerbang masuk lapas tersebut.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Bali telah menyiapkan 100 lebih personel untuk mengamankan pemindahan dua terpidana mati yang merupakan anggota "Bali Nine" berkewarganegaraan Australia.
''Kami siapkan lebih dari 100 personel. Kami sesuaikan dengan kebutuhan pengamanan,'' kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Hery Wiyanto.
Menurut dia, personel tersebut berasal dari sejumlah satuan, baik dari Polda Bali dan dibantu pengerahan personel dari Polresta Denpasar dan Polres Badung.
Satuan petugas itu di antaranya anggota dari Brimob, Pengendalian Massa, dan Intelijen Polda Bali serta anggota Pengendalian Massa dari Polresta Denpasar dan Polres Badung.