Jumat 27 Feb 2015 20:33 WIB

Angka Bebas Jentik di Berbah Masih Rendah

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Irfan Fitrat
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Angka bebas jentik di Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinilai masih rendah. Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, Hindarti Wilujeng, mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan di Dusun Baran, Kalitirto, Sleman, angka bebas jentik baru 81,8 persen.

Hindarti mengatakan, pemantauan itu dilakukan terhadap 127 rumah atau 24 Kepala Keluarga (KK). “Hasilnya, masih banyak ditemukan jentik di bak mandi, penampungan, bekas kaleng,” ujar dia, saat melakukan monitoring jentik di Berbah, Jumat (27/2).

Menurut Hindarti, Dinkes Sleman menargetkan angka bebas jentik mencapai 95 persen. Sehingga, kata dia, ancaman penyakit demam berdarah dengue (DBD) bisa diminimalisasi. Namun, dengan angka bebas jentik di bawah 95 persen, kata dia, DBD masih menjadi ancaman bagi masyarakat.

Karena itu, Hindarti mengharapkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan DBD. Misalnya, dengan menguras bak mandi secara rutin sekali dalam sepekan. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk memperhatikan sampah yang rentan tergenang air, sehingga potensial menjadi sarang nyamuk.

Menjaga kebersihan dan memberantas sarang nyamuk, kata Hindarti, merupakan cara lebih baik dalam mengantisipasi DBD. Sementara pengasapan atau fogging, menurut dia, kurang efektif. Sebab, ia mengatakan, pengasapan hanya mematikan nyamuk, tetapi tidak sampai jentik. Karena itu, Dinkes Sleman mengimbau agar seluruh kecamatan sampai tingkat dusun menggiatkan gerakan bebas jentik. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement