Kamis 26 Feb 2015 11:58 WIB

Desak Masuk ke Istana, Nelayan Saling Dorong Dengan Polisi

Rep: cr02/ Red: Israr Itah
Menteri KKP Susi Pudjiastuti.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri KKP Susi Pudjiastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Aksi saling dorong antara nelayan dan personel polisi terjadi di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (26/2). Para nelayan mendesak masuk ke Istana untuk menyuarakan keinginannya.

Sekitar 5.000 massa dari Front Nelayan Bersatu melakukan unjuk rasa di depan Istana Merdeka. Mereka meminta Presiden Joko Widodo untuk segera menurunkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. 

"Kami meminta kepada Jokowi sebagai presiden yang pro terhadap rakyat untuk segera menurunkan Susi," ujar orator aksi. 

Geram dengan kebijakan Menteri Susi tentang Permen nomor 2 tahun 2012, masyarakat terus mendesak masuk ke istana agar Jokowi mendengarkan aspirasi mereka. Aksi mereka dihalangi oleh polisi.

"Masuk,masuk, masuk," teriak massa. 

Pihak kepolisian dapat segera meredam amarah mereka dengan pendekatan budaya. Tindakan sosialiasi pun dilakukan oleh polisi kepada para pendemo. Karena sebagian besar nelayan dari wilayah Jawa Tengah, polisi menenangkan mereka dengan berbicara menggunakan bahasa Jawa. 

Permen nomor 2 tahun 2012 yang dikeluarkan Susi mengatur tentang pelarangan alat tangkap dogol, cantrang, payang dan jaring arad oleh para nelayan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement