Kamis 26 Feb 2015 01:20 WIB

Bom di ITC Depok tak Dirangkai Sempurna

Petugas gegana membawa peralatan penjinak bom menuju ke mobil di lokasi ledakan ITC Depok, Jawa Barat, Senin (23/2) malam.  (Republika/Raisan Al Farisi)
Petugas gegana membawa peralatan penjinak bom menuju ke mobil di lokasi ledakan ITC Depok, Jawa Barat, Senin (23/2) malam. (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti memastikan bom yang meledak ringan di ITC Depok pada 23 Februari 2015 dalam pembuatannya tidak dirangkai sempurna.

"Kekuatannya tidak besar karena dalam pembuatan, rangkaiannya belum sempurna," kata Badrodin setelah rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/2).

Ia mengatakan, benda yang ditemukan di salah satu toilet pusat perbelanjaan itu merupakan rangkaian yang mengandung bahan kimia sehingga bisa dikategorikan sebagai bom.

Oleh karena itu, ia berpendapat, peristiwa itu mengarah pada suatu aksi teror yang meresahkan masyarakat. "Betul itu, ada rangkaiannya ada bahan kimia yang tentu bisa mengarah menjadi suatu aksi teror," katanya.

Pihaknya mengaku belum bisa memastikan aksi itu dilakukan oleh kelompok tertentu namun ia memastikan dalam waktu dekat akan segera diketahui pelakunya. "Ya tentu kita harus lakukan penyelidikan, tidak hanya dari CCTV tapi juga dari saksi-saksi kemudian juga dari jaringan-jaringan kita, termasuk juga ada informasi yang berkembang di kalangan masyarakat," katanya.

Menurut dia, tidak hanya di Depok, para pelaku aksi teror itu bisa merencanakan aksi kejinya itu dimana saja sesuai tujuan dan pesan yang ingin disampaikan.

Sebelumnya ditemukan sebuah kardus cokelat yang sempat mengeluarkan ledakan ringan di area toilet lantai 2 (Mezanine) Mal ITC Depok. Menurut seorang anggota kepolisian, kardus itu berisi tiga botol aki, kaleng cat, kabel berwarna merah dan hitam, serta baterai yang sudah hancur. Kardus dan isinya itu kemudian dibawa oleh tim Gegana ke dalam salah satu mobil polisi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement