Rabu 25 Feb 2015 10:09 WIB

Ide Sekat Kanal ala Jokowi Ampuh Kurangi Kebakaran Hutan

Kebakaran lahan gambut di Riau
Foto: Antara
Kebakaran lahan gambut di Riau

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Blusukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Sungai Tohor, Kabupaten Meranti, Riau, pada 27 November 2014 sedikit banyak berdampak positif kepada wilayah tersebut karena berhasil  mengatasi bencana kekeringan dan mengurangi kebakaran hutan.

“Sekat kanal yang dibangun atas dukungan Presiden Jokowi terbukti ampuh membuat tanah gambut tetap basah sehingga sulit terbakar,” terang Juru Kampanye Politik Hutan Greenpeace Indonesia Teguh Surya, Rabu (25/2).

Ia mengungkapkan, saat ini titik api tidak ditemukan di wilayah Sungai Tohor usai implementasi komitmen pembangunan sekat kanal, meski tengah dilanda kemarau selama dua bulan terakhir.

Padahal sepanjang kuartal pertama tahun lalu wilayah tersebut mengalami kebakaran hebat akibat keringnya lahan gambut.

Hal ini tak hanya berhasil mengatasi persoalan kebakaran hutan, tetapi juga membantu menambah pasokan air bersih warga pada saat musim kemarau. 

Melihat hasil positif tersebut, Teguh tak cepat berpuas hati. Menurutnya, ini adalah penanda baik bahwa sekat kanal harus dimplementasikan dalam kebijakan permanen.

“Selain itu sekat juga harus diaplikasikan di wilayah lain, khususnya wilayah pesisir timur pulau Sumatera yang memiliki bentang wilayah gambut luas dan dalam kondisi kritis akibat pengeringan melalui pembangunan kanal,” jelasnya.

Wimar Witoelar dari Yayasan Perspektif Baru juga mengatakan bahwa kedatangan Presiden Jokowi ke Sungai Tohor bukan hanya memberikan hasil nyata bagi masyarakat Sungai Tohor, tapi juga merupakan proses yang dinantikan masyarakat untuk mengawali perbaikan dalam masalah kebakaran hutan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.

 

Sebelumnya pengeringan lahan gambut melalui pembangunan kanal tak hanya membuat warga berhadapan dengan api dan asap kebakaran hutan, tetapi juga dengan bencana kekeringan akibat hilangnya pasokan air bersih.

Pada tahun lalu saja warga harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari sebanyak minimal satu drum setiap hari dengan harga Rp 30 ribu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement