Selasa 24 Feb 2015 17:01 WIB

Bulog: Tak Ada Toleransi Bagi Penyimpangan Distribusi Beras

Rep: c78/ Red: Angga Indrawan
 Pekerja mengangkat beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Ahad (22/2).   (Republika/Yasin Habibi)
Pekerja mengangkat beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Ahad (22/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Urusan Logistik (Bulog) tengah berkonsentrasi melaksanakan amanat pemerintah dalam menstabilkan harga beras di pasaran. Upaya jangka pendek dilakukan dengan melakukan operasi pasar hingga panen raya tiba.

"Kita fokus operasi pasar, memastikan distribusi beras diterima langsung oleh masyarakat dengan harga yang sesuai," kata Kepala Bulog Leni Sugihat, belum lama ini.

Ditanya soal keberadaan mafia beras, ia meminta agar hal tersebut dikonfirmasi langsung ke Menteri Perdagangan. "Yang sebut mafia itu kan Mendag, ya Anda tanya lah ke beliau," tuturnya.  

Namun Leni memastikan, jika terjadi penyalahgunaan distribusi beras dalam bentuk apapun, ia berkomitmen tegas akan melakukan penindakan. Bulog, kata dia, tidak akan memberikan toleransi dalam bentuk apapun jika benar terjadi permainan harga di pasar. Makanya, sambungnya, audit dan evaluasi pun diberlakukan.

"Saya sudah sampaikan kepada jajaran Bulog kalau tidak ada toleransi untuk itu. Akan kita kejar, kalau ada yang terlibat akan diproses hukum," ujar Leni. Dikatakannya, pemantauan dan audit dilakukan bersama lembaga lain seperti BPK dan Jaksa Agung Muda Tata Usaha Negara.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement