REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kebun sayuran dan karet warga Desa Soren, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dirusak orang utan.
"Sudah sepekan terakhir ini orangutan berukuran besar berada di kebun warga mencari makanan," kata Kepala Desa Soren Hatu kepada wartawan di Sampit, Selasa (24/2).
Warga desa tidak berani mengusir apalagi menangkap karena dikhawatirkan orangutan tersebut menyerang balik warga.
"Kami berharap pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sampit bisa menangkap orangutan berukuran besar tersebut, sebab jika dibiarkan dikhawatirkan akan dibunuh oleh warga desa," kata Hatu.
Orangutan menyerang kebun warga karena diduga kebingungan mencari makan dan tempat berlindung. Di sekitar Desa Soren saat ini sudah tidak ada hutan karena dijadikan lahan perkebunan kelapa sawit.
"Keberadaan orangutan tersebut belum kami laporkan ke BKSDA, namun melalui media saya berharap bisa diketahui dan kami juga siap mengantarkan atau mendampingi pihak BKSDA jika turun ke lapangan," katanya.
Komandan pos jaga BKSDA Sampit Muriansyah mengaku banyak menerima laporan warga terkait orangutan yang mulai masuk di wilayah kebun dan perkampungan warga.
"Bukannya kami tidak mau atau mengabikan laporan warga, namun kami butuh informasi yang akurat terkait orangutan tersebut," terangnya.
Selama ini setiap laporan warga langsung ditindak lanjuti, namun setelah tim berada di lapangan ternyata informasi tersebut tidak ada kepastian tentang kebenarannya. Muriansyah mengungkapkan, selama ini BKSDA selalu melakukan berkoordinasi dengan warga terkait satwa dilindungi tersebut.
Muriansyah juga mengatakan telah menjalin komunikasi dengan pihak perusahaan sawit agar melapor dan menyerah orangutan jika ada yang menangkap atau menemukan orangutan. Dia mengimbau agar masyarakat tidak menangkap orangutan sebab dapat membahayakan keselamatan warga.