Selasa 24 Feb 2015 12:57 WIB

Meski Pasokan Menipis, Persedian Beras di Pasar Masih Aman

Rep: C97/ Red: Winda Destiana Putri
Warga membeli beras di agen beras Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (23/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Warga membeli beras di agen beras Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Usaha dan Pengembangan PD Pasar Jaya, Ivo Edwin Ariyanto menyampaikan bahwa persediaan beras di pasar masih aman.

Bahkan mencukupi untuk beberapa bulan ke depan, walaupun pasokannya berkurang.

"Saat ini kami melakukan operasi pasar bersama Bulog, di 12 pasar yang tersebar di Jakarta," tutur Ivo pada Republika, Selasa (24/2).

Ia menyampaikan operasi dilasanakan di pasar-pasar yang jumlah pengunjungnya tinggi. Untuk mengantisipasi kenaikan harga ke depan, rencananya Bulog akan menyediakan dua ribu ton beras perhari, untuk DKI.

Menurut Ivo saat ini belum ada lagi kenaikan harga beras. Ivo pun menyampaikan kisaran enam harga beras yang beredar di masyarakat, berdasarkan pantauan di lapangan, IR-1 atau 64, berkisar pada harga Rp 9.800 sampai Rp 12 ribu. IR-2 Ramos Rp 10.145 sampai Rp 12 ribu. IR-3 antara Rp 8.600 hingga Rp 10.500.

Sedangkan untuk beras premium, Muncul 1 dari Rp 10.500 sampai Rp 14 ribu. IR-42 dari Rp 11 ribu hingga Rp 13 ribu. Dan terakhir, Setra 1 antara Rp 9.000 sampai Rp 14 ribu.

"Kita tidak mematok harga beras. Sebab harga tersebut terbentuk oleh keseimbangan pasar, berdasarkan kesepakatan pedagang," ujar Ivo.

Ia mengatakan bahwa keuntungan yang diambil penjual hanya Rp 300 hingga Rp 400 per kg. Namun karena perputaran beras sebagai bahan makanan pokok sangat tinggi, pedagang cenderung mengambil margin keuntungan yang relatif rendah.

Ivo kemudian mengatakan bahwa operasi pasar akan dilaksanan dengan cara berkeliling. Sehingga berpindah-pindah dari pasar yang satu ke pasar yang lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement