Senin 23 Feb 2015 20:53 WIB

Keseringan Delay, Lion Air Siap Diaudit

Rep: C85/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Direktur Umum PT Lion Air Edward Sirait (tengah), Head of Corporate Secretary Lion Group Kapten Dwiyanto Ambarhidayat (kiri), dan Corporate Lawyer Haris Arthur memberikan keterangan kepada wartawan mengenai masalah delay di kantor
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Direktur Umum PT Lion Air Edward Sirait (tengah), Head of Corporate Secretary Lion Group Kapten Dwiyanto Ambarhidayat (kiri), dan Corporate Lawyer Haris Arthur memberikan keterangan kepada wartawan mengenai masalah delay di kantor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Lion Air menyatakan siap untuk diaudit oleh pemerintah terkait kisruh Lion Air pekan lalu gara-gara delay parah. Delay yang menimpa ratusan jadwal penerbangan Lion Air ini menyebabkan ribuan calon penumpang tertunda penerbangannya.Menyusul insiden ini, Kementerian Perhubungan akan membentuk tim audit untuk melihat operasional di dalam Lion Air.

Menanggapi rencana audit oleh Kemenhub, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menyatakan siap bila maskapai Lion Air diaudit. "Saya pikir gak ada masalah. Kami terbuka-buka saja," jelasnya, Senin (23/2).

Terkait dengan kondisi keuangan, Edward juga menegaskan kondisi keuangan Lion Air baik baik saja. Dia mengambil contoh dalam membuktikan kondisi keuangan Lion sehat, bahwa perbankan masih melihat bahwa Lion Air bankable.

"Kalau laporan keuangan sbetulnya bagi kami simple aja. Apakah kami bankable di mata leaser (pemberi kredit). Kalau kami masih dikasih pesawat, tentunya kami bankable," jelas Edward.

Artinya, lanjut Edward pihak Bank atau leaser tidak akan memberikan asetnya bila keuangan Lion dianggap tidak sehat.

"Kalau besok kami tidak dikasih pesawat lagi berarti kami ada masalah keuangan. Tapi kalau pesawatnya masih ada yang dateng ya kami sehat," lanjutnya.

Bahkan tahun ini Lion masih akan menambah unit pesawat. Penambahan pesawat rencananya akan dimanfaatkan untuk melayani rute ke Thailand dan Malaysia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement