Senin 23 Feb 2015 14:48 WIB

Pakan Ekonomis Bantu Wujudkan Kedaulatan Pangan

Kementerian Kelautan dan Perikanan
Foto: blogspot.com
Kementerian Kelautan dan Perikanan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketersediaan pakan yang ekonomis bagi pelaku usaha ekstor perikanan budidaya dinilai sangat membantu mewujudkan kedaulatan pangan.

Demikian disampaian Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Achmad Poernomo.

"Kebijakan KKP menjadi bangsa mandiri dalam bidang pangan dengan program kedaulatan pangan khususnya melalui bidang perikanan budidaya perlu didukung dengan penyediaan pakan yang ekonomis," katanya, di Jakarta, Senin (23/2).

Apalagi, ia menambahkan, biaya pakan tergolong tinggi. Yakni sekitar 60-70 persen dari biaya produksi budidaya sebuah komoditas.

Untuk itu, ujar dia, salah satu alternatif untuk penyediaan pakan yang ekonomis adalah melalui teknologi pakan mandiri yang utamanya diperuntukan bagi pembudidaya ikan air tawar pada skala kecil dan menengah.

Komoditas ikan air tawar yang dijadikan sasaran target adalah ikan nila, patin, lele, mas dan gurame.

Ia mengungkapkan, kebutuhan pakan ikan atau udang untuk memenuhi target produksi sebesar 8,728 juta ton, di mana 60 persen merupakan kebutuhan pakan ikan air tawar.

"Diharapkan dengan teknologi pakan mandiri ini kontribusi biaya pakan dalam budidaya ikan dapat ditekan hingga dibawah 50 persen," katanya.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendorong penurunan harga pakan ikan, guna membangkitkan gerakan kemandirian pakan di Tanah Air yang dinilai bisa berimbas kepada peningkatan produksi perikanan budidaya.

"Pemerintah berupaya mendorong penurunan harga pakan dengan memenuhi kebutuhan bahan baku lokal melalui Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari)," kata Susi Pudjiastuti di Jakarta, Jumat (20/2).

Hal itu dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan mengingat antara lain pakan untuk ikan atau udang menjadi komponen produksi utama yang menentukan keberhasilan produksi perikanan, khususnya budidaya ikan air tawar.

Pada Maret 2015, harga pakan diklaim akan mulai diturunkan Rp 1.000/kg. Terkait hal itu, KKP memberikan apresiasi yang tinggi kepada pabrik pakan ikan/udang atas niat baik dan dukungannya terhadap program pemerintah tersebut.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), jumlah produksi perikanan budidaya pada 2014 adalah 14,5 juta ton (angka sementara). Untuk selanjutnya, ditargetkan angka itu bakal mencapai 17,9 juta ton (2015), 19,43 juta ton (2016), 22,79 juta ton (2017), 26,72 juta ton (2018), dan 31,32 juta ton (2019).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement