REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura II menolak bila dibilang peminjaman dana refund untuk Lion Air sebesar Rp 4 miliar karena adanya faktor sosok Rusdi Kirana sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden saat ini. Direktur Angkasa Pura (AP) II Budi Karya Sumadi menegaskan, saat pengambilan kebijakan keputusan pemberian dana talangan lebih melihat faktor kedaruratan kondisi di bandara.
"Tentang Wantimpres saya pikir engga. (Saat itu) yang ada saya, otoritas, dan direksi kami ada di situ. Sedangkan dari Lion tidak ada pejabat. Pejabat Lion baru datang jam 9. Sama sekali tidak ada tekanan ditelpon atau apa," jelas Budi, Ahad (22/2).
Selain itu Budi juga menampik kabar bahwa pemberian dana atas perintah Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Sekali lagi dia menegaskan bahwa tindakan itu diambil dengan alasan kemanusiaan, melihat situasi ricuh yang terjadi di Terminal 1 dan 3 Bandara Soekarno Hatta pada Jumat (20/2).
"Berdasarkan pengamatan kami, ricuh terjadi karena penumpang tidak mendapat kepastian. Langkah itu kami berikan untuk memberikan kepastian," ujarnya.
Hingga Ahad ini, total ada 567 penerbangan Lion Air yang delay sejak Rabu lalu. Angka ini merupakan akumulasi dari delay pertama yang terjadi sejak Rabu pukul 17.00 dan kemudian terjadi efek domino hingga Ahad ini. Pada Jumat malam, seluruh penerbangan dari Soetta sempat dibatalkan untuk mengurangi efek delay pada hari berikutnya.