REPUBLIKA.CO.ID,BOJONEGORO--Sebanyak 16 jenazah korban kecelakaan tunggal Bus Sang Engon di ruas jalan tol Semarang, Jawa Tengah langsung diserahkan kepada keluargannya di desa masing-masing, Sabtu (21/2).
"Korban meninggal, di antaranya 10 korban asal Desa Dander, Kecamatan Dander, Bojonegoro sedangkan lainnya dari berbagai desa," jelas Kepala Disnakertransos Bojonegoro Adi Witjaksono.
Ia yang memimpin pemulangan jenazah menjelaskan, satu jenazah diserahkan langsung kepada keluarganya di Kecamatan Tambakrejo, Padangan dan Kapas, sehingga tidak berhenti di Posko Kecamatan Dander.
Menurut dia, pemulangan 16 korban kecelakaan bus Sang Engon, dengan memanfaatkan lima ambulans rumah sakit (RS) Kariadi Semarang.
"Sebanyak 11 jenazah lainnya dengan kendaraan ambulans yang kami bawa dari Bojonegoro, berangkat dari Semarang, sekitar pukul 07.00 WIB," jelas dia.
Ia membenarkan korban meninggal bertambah dua yaitu Muhammad, warga Desa Dander, Kecamatan Dander, dan Nurjanah, warga Purwodadi, Jawa Tengah.
"Keduanya meninggal hari ini ketika menjalani perawatan di RS Kariadi Semarang," tandasnya.
Ia menyebutkan korban Nurjanah asalnya Purwodadi, tetapi ikut suaminya di Kecamatan Ngasem.
"Saat ini jenazah Nurjanah sudah ditunggui suaminya dan dibawa ke Purwodadi, sedangkan jenazah Muhammad dalam proses pemulangan ke Bojonegoro," tuturnya.
Kepala Desa Dander, Kecamatan Dander, Kiswoyo, menjelaskan sebanyak 11 korban meninggal dalam kecelakaan bus Sang Engon, yang semuanya warganya akan dimakamkan di empat lokasi pemakaman umum.
"Ada empat pemakaman umum yang sudah kita persiapkan untuk memakamkan korban," tandasnya.
Bus Sang Engon bernomor polisi B 7222 AKG, berpenumpang 71 orang, mengalami kecelakaan tunggal di tol antara Jatingaleh-Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/2).
Rombongan warga Bojonegoro itu, akan pulang setelah mengikuti pengajian di Pekalongan.