Jumat 20 Feb 2015 13:09 WIB

Warga Keluhkan Jatah Rusun, Ahok: Saya Sikat Saja!

Rep: c 97/ Red: Indah Wulandari
Petugas memantau jajaran pipa gas sambungan rumah di rumah susun Marunda, Jakarta Utara, Kamis (25/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas memantau jajaran pipa gas sambungan rumah di rumah susun Marunda, Jakarta Utara, Kamis (25/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,GAMBIR--Warga Pinangsia, Jakarta Barat mengadukan ketersediaan rumah susun. Mereka mengeluhkan jumlah rusun pengganti yang hanya 50 unit, padahal ada 113 rumah yang digusur.

"Ya itu strategi kita. Kita enggak mau gusur 113 ganti 113," tutur Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada tujuh warga tersebut, Jumat (20/2).

Menurutnya banyak masyarakat yang memiliki jumlah rumah lebih dari dua. Mereka menyewakan hunian-hunian tersebut dan meminta ganti dengan rusun. Karena Ahok tidak mau hal ini terjadi lagi, akhirnya ia berkomitmen untuk mengganti satu rumah saja bagi satu KK.

"Jadi orang yang ribut ini adalah orang yang punya unit lebih dari dua dan tiga rumah disewakan. Kita sudah pengalaman sekali tentang ini. Jadi sekarang kita enggak mau lagi, saya sikat aja," tutur Ahok. 

Karena itu, Ahok meyakinkan warga bahwa ia akan menjamin agar setiap penduduk DKI bisa mendapat rusun sesuai peraturan. Ia tidak mau terjadi lagi pelanggaran penggantian rusun.

Ahok menyampaikan, Pemprov tegas menangani permasalahan ini. Maka, ia mewajibkan penghuni rusun menggunakan ATM dan melengkapi berkas-berkas untuk mendapatkan rusunawa.

"Saya sudah lapor polisi soal masalah tanah di Jakarta. Jadi orang sudah kami gusur dan kasih uang kerohiman pun dia pindah bangun lagi. Pindah bangun lagi," ujar Ahok.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement