Rabu 18 Feb 2015 19:25 WIB

Bogor Macet, Jokowi Sepakat Tamunya Naik Kereta

Rep: C94/ Red: Ilham
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat kabinet di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat kabinet di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo kini harus meminta menteri dan tamunya mengunakan Kereta Rel Listrik (KRL) bila hendak menghadiri pertemuan di Istana Bogor. Kesepakatan itu diambil dari saran yang diberikan  Wali Kota Bogor.

"Presiden sepakat dan nanti akan menyampaikan juga hal seperti itu. Karena dari stasiun bisa berjalan kaki ke Istana atau menggunakan bus di shelter menuju Istana," kata Wali Kota Bogor Bima Arya saat ditemui di kantornya, Rabu (18/2) Sore.

Bima Arya menyarankan agar tamu presiden bisa memilih untuk mempergunakan transporasi umum tersebut. Hal itu sehubungan dengan lokasi Stasiun Bogor yang hanya berjarak satu kilometer dengan gerbang Istana.

Bima Arya mengusulkan transportasi umum untuk mengatisipasi iring-iringan tamu atau menteri yang akan menimbulkan macet. Meski demikian, lanjut Bima, presiden telah menyampaikan akan melewati pintu Kebun Raya Bogor agar tidak menimbulkan kemacetan.

Bima juga menjelaskan, pemkot Bogor telah mempersiapkan secara keseluruhan penataan. Hal itu akan dikoordinasikan oleh presiden dengan menteri terkait. "Kebutuhan parkir dan lalu lintas, beliau ingin agar sinkron seiring dengan akifitas yang meningkat di Kota Bogor,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement