Rabu 18 Feb 2015 13:20 WIB

Warga Ambon Mulai Kepincut Batu Bacan

   Pedagang menunjukkan koleksi batu Bacan di lapak PKL kawasan Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur, Senin (13/10).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Pedagang menunjukkan koleksi batu Bacan di lapak PKL kawasan Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur, Senin (13/10). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,AMBON -- Warga masyarakat di Kota Ambon, Maluku saat ini sudah mulai kepincut untuk membeli batu bacan untuk dipakai sebagai perhiasan cincin.

"Sekarang sudah banyak yang membeli," kata Ganny, seorang pedagang batu cincin di emper pertokoan sepanjang jalan Latuhari-hari, Rabu (18/2).

Menurut dia, batu yang dijualya asli dari Pulau Bacan, hasil olahan perajin yang menjadikannya batu cincin berbagai macam corak.

Harga batu bacan yang dijual Ganny variatif, ukuran panjang 4 x 4 cm atau 5 x 3 cm Rp100.000 per buah. Kalau yang sudah diproses dan dijual dalam bentuk perhiasan batu cincin harganya berkisar antara Rp 600.000 hingga Rp 1.200.000/buah, tergantung model dan warna."Pembeli biasanya memeriksa keasliannya dengan meminta batu cincin yang ditaksir untuk disenter. Kalau tembus cahaya baru dibeli," katanya.

Ganny menjelaskan, batu cincin yang selama ini dikenal dengan nama batu bacan bukan saja berasal dari Pulau Bacan tetapi juga Loloda di Pulau Halmahera dan Pulau Obi di Maluku Utara. Ia mengaku berasal dari Kota Ternate, datang ke Ambon khusus untuk jual batu bacan.

"Saya ke sini karena sesuai informasi di Ambon penjualan batu bacan cukup marak," katanya. Ganny mengaku, dalam tiga hari terakhir ia sudah berhasil menjual lima buah cincin berharga Rp 600.000 dan Rp 800.000.

Yahya, pedagang yang juga asal Ternate, juga mengaku sudah menjual cukup banyak cincin batu bacan. "Saat ini masih ada stok sekitar 60 buah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement