REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang membuat rencana meningkatkan Green City Action. Dinas Kebersihan dan pertamanan (DKP) Kota Malang mengadakan kegiatan Focus Gruop Discussion (FGD).
FGD dihadiri 80 orang, di antaranya Wali Kota Malang, Kepala DKP, perwakilan dari UNESCO, Perguruan Tinggi, komunitas masyarakat, tokoh masyarakat, penggiat lingkungan, dan kader lingkungan.
"Kota Malang sebagai kota hijau (Green City) dapat terlaksana. Program kota Malang menjadi kota hijau ini tidak hanya dari internal tetapi juga dari berbagai pihak lainnya," kata Kepala Dinas DKP, Erik Setyo Santoso, di ruang sidang Balaikota Malang, Selasa (17/2).
Erik menjelaskan Green City atau Program Kota Hijau ini meliputi atribut perencaan tata kota hijau, Ruang Terbuka Hijau (RTH), green waste, green water, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan, bangunan ramah lingkungan dan komunitas hijau.
Wali Kota Malang, Mochammad mengatakan RTH sangat penting agar kota Malang menjadi sejuk, menanggulangi banjir, tempat rekreasi untuk masyarakat. Kota Malang sangat terbantu dengan adanya bank sampah yang bernilai ekonomi kreatif yang mempunyai nilai.
"Mari masyarakat bahu-membahu gotong royong menciptakan kota Malang yang bersih," kata Anton.
Hasil FGD ini ditetapkan delapan langkah menuju Green Cities: A Sustainable Urban Future in Indonesia (GCAP). Yang pertama meninjau kembali rancangan SOAR (Strengths, Opportunities, Aspirations, Results).
Lalu memeriksa untuk memastikan Aspirasi dan Hasil SOAR dan terapkan. Selanjutnya menyiapkan profil singkat kota, dengan indikator kunci yang dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk memvalidasi.
Setelah itu mengubah aspirasi dan hasil yang tergantung dalam SOAR menjadi pernyataan target (goal) yang jelas. Memilih prioritas target (goal) yang akan menjadi fokus GCAP. Melakukan kuantifikasi dan perincian (baselining) pada target (goal).
Menentukan aksi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan (objectives) yang menjadi prioritas. Dan yang terakhir menyusun struktur rencana aksi ke dalam kerangka yang logis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika