Selasa 17 Feb 2015 18:13 WIB

Balita Penderita Sirosis Hati Butuh Bantuan Dermawan

Alfariel Zikri Azhar, seorang bayi berusia 11 bulan menderita penyakit Caroli Disease (kerusakan hati).
Foto: dokpri
Alfariel Zikri Azhar, seorang bayi berusia 11 bulan menderita penyakit Caroli Disease (kerusakan hati).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alfariel Zikri Azhar, seorang bayi berusia 11 bulan menderita penyakit Caroli Disease (kerusakan hati). Saat ini, anak supir buah-buahan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur ini membutuhkan dana sebanyak 1 miliar untuk dapat menjalankan operasi cangkok hati.

Dana sebanyak itu tentu bukan perkara mudah, sebab orang tuanya bekerja dengan upah yang minimal sehingga masuk kategori kalangan miskin. Apalagi dana itu harus diperoleh dalam waktu singkat, yakni minggu ini agar nyawanya dapat diselamatkan.

Ibunda Alfariel, Tri Astuti menjelaskan dirinya sudah bertemu dengan pakar cangkok hati dari Jepang, Prof Koichi Tanaka yang sangat prihatin dengan kondisi sang bayi. Salah satu pesan Prof Tanaka, Alfariel harus secepatnya operasi transplantasi hati untuk memulihkan kondisinya agar tak semakin memburuk.

“Kondisinya akan semakin buruk jika tak secepatnya operasi. Apalagi sekarang ini kondisi tubuhnya tidak ideal, “ ujarnya.

Tri menegaskan operasi cangkok hati bisa dilakukan tim dokter jika Alfariel memiliki bobot minimal 10 kg dan lingkar lengannya 14 cm. Untuk diketahui, saat ini kondisi fisik AlFariel tidak ideal yakni lingkar lengan Alfariel hanya mencapai 9,5 cm sehingga dokter bedah di rumah sakit yang merawatnya tak “berani” menjalankan operasi terhadapnya.

"Kalau belum mencapai berat badan dan lingkar lengan ideal, dokter bedahnya tidak mau. Menurut dokter bedahnya, jika nggak ideal, risiko meninggal dunia di meja operasi besar," sambungnya.

Tri menuturkan sejak lahir berat badan anaknya sulit meningkat karena makanan yang diberikan akan keluar lagi karena tidak bisa dicerna. Pada usia 4 bulan, kulit dan matanya mulai berwarna kuning sehingga Alfariel lantas dibawa ke RS Pasar Rebo untuk menjalani pengobatan.

“Pada umur 7 bulan kondisi ini terjadi karena perut Alfariel yang semakin membesar. Saat itu, dokter mendiagnosis Alfariel menderita sirosis hati. Karena peralatan RS Pasar Rebo belum lengkap, akhirnya dirujuk ke RSCM, “ terangnya.

Berdasarkan hasil USG di RSCM, dokter melihat saluran empedu Alfariel bergelombang. Jadi saluran empedunya mengalami semacam varises, cairannya jadi terhambat. Dokter di RSCM bilang kasus Alfariel ini namanya penyakit caroli disease, kasus ini terjadi 1:15 juta kelahiran.

“Karena terhambat, cairan sudah semakin menumpuk di hati. Kondisi Alfariel juga semakin parah karena setelah di-USG kembali, cairan asites di perutnya sudah tidak ada. Ini membuat perutnya makin besar sekarang adalah hati yang makin lama makin besar dan mengeras, kondisi ini dinamakan sirosis hati.

Hatinya sekarang udah rusak parah karena terlambat didiagnosis. Dokter bilang sudah tidak ada obatnya lagi untuk memulihkan kondisi Alfariel, jalan satu-satunya hanya transplantasi hati," ucapnya.

Saat ini, Al Fariel dibawa pulang orangtuanya sebab tidak ada perkembangan yang signifikan di RSCM sebagai rumah sakit yang merawatnya dan masih menunggu uluran tangan masyarakat Indonesia dan dunia. Berdasarkan data yang dihimpun dari Tim Sosial Kemanusiaan DPUT DT Jakarta donasi yang terkumpul untuk pengobatannya sudah mencapai Rp 150 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement