Selasa 17 Feb 2015 17:09 WIB

Jalur Utama Macet, Jalan Alternatif Sukabumi Jadi Pilihan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Beberapa kendaraan melewati jalan di tengah hutan jati di Cikamurang, Indramayu, Jaaw Barat, Kamis (25/8). Cikamurang merupakan salah satu jalan alternatif bagi pemudik menuju Cirebon dengan waktu tempuh 1,5 jam lebih cepat dari pada melewati Indramayu. Na
Foto: Republika/Wihdan
Beberapa kendaraan melewati jalan di tengah hutan jati di Cikamurang, Indramayu, Jaaw Barat, Kamis (25/8). Cikamurang merupakan salah satu jalan alternatif bagi pemudik menuju Cirebon dengan waktu tempuh 1,5 jam lebih cepat dari pada melewati Indramayu. Na

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kemacetan lalu lintas di jalur Sukabumi-Bogor menjadi pemandangan umum sehari-hari bagi warga. Kondisi ini menyebabkan sebagian masyarakat pengguna jalan, seringkali menggunakan jalan alternatif menuju Bogor maupun sebaliknya.

Ruas jalan alternatif misalnya, terdapat di kawasan Cicurug-Tenjoayu dan Cibadak-Jelegong-Cikolawing. Jalan alternatif ini dipadati kendaraan khususnya pada setiap akhir pekan.

"Jalan alternatif ini sekarang jadi jalan hidup," ujar Kepala Bidang Teknik Umum Dinas Bina Marga Kabupaten Sukabumi Sigit Widarmadi kepada wartawan akhir pekan lalu. Sehingga pemkab memberikan perhatian khusus agar kondisi jalan tersebut dalam keadaan baik.

Menurut Sigit, jalur utama Sukabumi-Bogor memang seringkali macet karena faktor sempitnya jalan dan bertambah banyaknya kendaraan yang melintas. Sehingga jalan alternatif menjadi pilihan bagi warga.

Sigit mengatakan, pemkab juga menunggu proses pembangunan jalan tol Ciawi-Sukabumi yang beberapa waktu lalu dicanangkan di Bogor. Harapannya, pembangunan jalan tol tersebut bisa segera menyentuh wilayah Sukabumi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan, pembangunan jalan tol Ciawi-Sukabumi sudah lama dinantikan warga Sukabumi. Pasalnya, selama ini aktivitas warga seringkalli terhambat dengan kemacetan warga di jalur Sukabumi-Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement