Selasa 17 Feb 2015 16:55 WIB

Kepindahan Jokowi Buka Peluang Bagi Kota Bogor

Rep: c 09/ Red: Indah Wulandari
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat kabinet di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat kabinet di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR—Kepindahan aktivitas kenegaraan Presiden Jokowi ke Istana Bogor membawa sejumlah konsekuensi bagi Pemkot Bogor.

"Bogor akan menjadi kota yang dikenal secara internasional dan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi kota Bogor,"kata Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jajat Suderajat, Selasa (17/2).

Maka, ia setuju dengan niatan Presiden tinggal atau berkantor di Kota Bogor. Menurutnya, keinginan presiden tersebut menjadi peluang bagi Kota Bogor.

Meski demikian, Pemkot Bogor harus serius dalam mengatasi persoalan utama yang harus di antisipasi terutama yang menyangkut etelase. 

"Dimana setiap orang yang akan masuk ke Kota Bogor akan melihat keadaan ini, yakni transportasi, kebersihan, dan PKL,"ungkapnya.

Ditanya soal opsi pagar istana yang akan digusur, Jajat lebih menyarankan agar dipilih alternatif lain. Seperti percepatan Bogor Outer Ring Road, Bogor Inner Ring Road atau melakukan traffic engineering atau rekayasa Lalu lintas.

"Istana Bogor dengan warganya dan mungkin juga dengan rakyat Indonesia memiliki ikatan emosional yang mendalam  sehingga sebaiknya dihindari penggeseran pagar Istana itu,"katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement