REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Freddy Tulung mengatakan membutuhkan sekitar 12 ribu humas profesional untuk bekerja di berbagai instansi negara untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
"Kita butuh 12 ribu humas profesional yang telah tersertifikasi. Kalau tidak kita akan kalah dengan teman-teman kita di ASEAN," katanya dalam seminar Penguatan Platform PR (Public Relation) Bangsa di Gedung Adyana, Wisma Antara, Jakarta, Selasa (17/2).
Freddy mengatakan seiring dengan perkembangan zaman, peran humas sangatlah vital. Peran kehumasan negara kini berkembang, tidak hanya sekedar menyampaikan informasi namun juga memfasilitasi pemerintah untuk mendidik masyarakat. Apalagi, pemerintah menyadari, saat ini tingkat pendidikan masyarakat juga masih sangat timpang.
"Oleh karena itu humas akan kita perankan tenaga profesional yang mempersiapkan masyarakat melalui program-program edukasi di ruang publik," katanya.
Jumlah humas di pemerintahan, menurut Fredi, menyusut tajam setelah Departemen Penerangan dibubarkan. Bila dulu mencapai 10 ribu orang, kini jumlahnya diperkirakan 1.400 orang.
"Yang tersertifikasi apalagi masih sangat minim, beberapa ratus saja," ujarnya.
Freddy mengatakan, kementerian kini sedang menyiapkan program 12 ribu humas tersertifikasi dalam lima tahun ke depan. Mereka diambil dari tenaga yang sudah ada, tinggal ditambah kompetensinya.