Sabtu 14 Feb 2015 13:48 WIB

Orang Kota Tuntut Swasembada Pangan, tapi Nikmati Impor

Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI memiliki kepentingan yang sangat tinggi terhadap swasembada pangan. Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, TNI  memiliki doktrin sistem pertahanan rakyat semesta. Saat negara diserang negara lain maka seluruh sumber daya yang dimiliki bisa mobilisasi untuk kepentingan perang dan sistem pertahanan yang disusun dengan sistem kompartemenisasi.

Artinya apabila ada salah satu pulau diserang oleh lawan maka Pangdam setempat harus mempertahankan dirinya secara mandiri dan seluruh logistik juga harus dapat didukung secara mandiri. Panglima TNI menyampaikan, saat ini banyak orang di daerah perkotaan yang menuntut adanya swasembada pangan.

Hanya saja, apabila dibandingkan dengan masyarakat di pedesaan penduduknya tenang-tenang saja tidak meributkan mengenai swasembada pangan. Hal tersebut dikarenakan di desa bibit, pupuk, air dan lahan sulit.

“Itu persoalan yang dihadapi masyarakat di daerah. Kita sekarang berbicara swasembada pangan, tetapi di sisi lain kita juga menikmati impor secara tenang-tenang saja,” kata Panglima TNI saat menjadi salah satu panelis dalam Jakarta Food Security Summit-3 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (13/2).

Pada saat kunjungan kerja ke daerah, Panglima TNI sering melihat kondisi petani di pedesaan saat ini seperti museum, di mana cangkul yang dimiliki sudah tua dan orang mengerjakannya juga sudah tua. Di sawah tidak terlihat adanya anak muda yang bekerja sebagai petani.

Melihat kondisi seperti itu, membuat anak-anak muda tidak mau menjadi petani, apabila sepanjang stigma petani masih tetap seperti itu. Untuk itu, pihaknya mengumpulkan anak-anak muda dari berbagai daerah dan mengumpulkan mahasiswa di beberapa kampus, sembari mendatangkan para praktisi yang sukses dan berhasil menanam padi 12 ton per hektare dan jagung 14 ton per hektare. 

"Saya jembatani petani yang sudah tidak memiliki lahan dan modal untuk bertani sehingga dapat berkomunikasi dengan para mahasiswa yang penuh idealisme,” ujar mantan wagub Lemhannas tersebut.

Dalam setiap kesempatan kunjungan di berbagai daerah, Panglima TNI selalu memberikan pengarahan kepada anggota TNI untuk lebih mengoptimalkan lahan yang dimiliki TNI, baik di batalyon maupun satuan lain agar ditanami sayuran atau dibuat kolam ikan. Sehingga, para anggota dapat memenuhi kehidupan sehari-hari dan swasembada pangan sendiri.

“Remunerasi yang diterima prajurit TNI sedikit, maka perlu memaksimalkan lahan yang ada di satuan tersebut, sehingga tidak perlu membeli kebutuhan untuk masak sehari-hari,“ kata Moeldoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement