Sabtu 14 Feb 2015 10:45 WIB

Pascaoperasi Pasar, Elpiji Melon Menghilang di Binjai

  Warga membawa sejumlah tabung gas elpiji 3 kg melewati genangan banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (21/12). (Antara/Novrian Arbi)
Warga membawa sejumlah tabung gas elpiji 3 kg melewati genangan banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (21/12). (Antara/Novrian Arbi)

REPUBLIKA.CO.ID,BINJAI--Elpiji tiga kilogram kembali langka di Kota Binjai, Sumatera Utara, padahal baru saja usai operasi pasar yang dilakukan pemerintah setempat dengan pihak Pertamina.

"Elpiji tiga kilogram kembali langka," kata salah seorang ibu rumah tangga Nani di Kota Binjai, Sabtu.

Nani menjelaskan setelah berakhirnya operasi pasar elpiji yang dilakukan Pemerintah Kota Binjai bersam Pertamina, Sabtu (31/1), kini elpiji tiga kilogram tersebut sudah sulit didapat.

Warga harus rela mencari gas ukuran tiga kilogram dari satu pangkalan ke pangkalan lainnya, meskipun belum tentu mendapatkannya walaupun turut mengantre panjang.

Seperti yang terjadi di pangkalan gas ukuran tiga kilogram di Jalan Takraw Kecamatan Binjai Timur Kota Binjai, langsung diserbu warga saat pasokan gas tiba.

Malah Nani menceritakan bahwa kelangkaan gas ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir, padahal operasi pasar sudah dilakukan pemerintah setempat.

"Kami sekarang ini bingung harus beralih ke mana lagi jika tidak mendapatkan gas, apalah kembali menggunakan minyak tanah yang jauh lebih mahal, atau harus memasak dengan kayu bakar kembali," katanya.

Kini mereka hanya bisa berharap agar pemerintah kembali turun tangan untuk menyelesaikan kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram di daerah setempat.

Mereka berharap bukan sekadar melakukan operasi pasar namun harus menyelesaikan sumber dan penyebab dari kelangkaan elpiji bersubsidi tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement