Sabtu 14 Feb 2015 13:30 WIB
Kontroversi Valentine

Lebih Baik Rayakan Hari Bersejarah daripada Hari Valentine

Hari Valentine (ilustrasi).
Foto: make1click.com
Hari Valentine (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay, mengatakan masih banyak hari yang bersejarah dan penuh makna yang perlu dirayakan dan diperingati dari pada hari valentine.

"Hari valentine tidak memiliki akar budaya dan jejak historis di Indonesia. Karena itu, tidak perlu terlalu digembar-gemborkan," kata Saleh Partaonan Daulay.

Politisi Partai Amanat Nasional itu mengatakan peringatan hari valentine bukanlah budaya Indonesia dan juga bukan budaya ketimuran. Karena itu, valentine tidak baik ditradisikan di tengah-tengah masyarakat.

Apalagi, peringatan hari valentine sering sekali dirayakan dengan hal-hal yang bertentangan dengan adat-istiadat masyarakat Indonesia.

Sebelumnya komisioner bidang pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Susanto, meminta masyarakat untuk melapor bila menemukan adanya pihak-pihak yang memfasilitasi anak usia sekolah berpotensi menjadi pelaku atau korban kejahatan seksual di hari valentine yang jatuh pada 14 Februari.

"Masyarakat bisa melaporkan ke KPAI Jalan Teuku Umar Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat melalui telepon 021-31901556 atau faksimile 021-3900833 atau surat elektronik ke [email protected]," kata Susanto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement