REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatera Barat (Sumbar), akan melarang perayaan Valentine atau Hari Kasih Sayang di daerah itu karena bukan budaya orang Timur. Wali Kota Padang, Mahyeldi Asyarullah di Padang, Kamis (12/2), mengatakan perayaan yang dikenal sebagai Hari Kasih Sayang lebih bermuatan hal-hal negatif.
Dia menyebutkan pihaknya akan memusyawarahkan pelarangan perayaan itu bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM), kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dan Organisasi Masyarakat (Ormas) di daerah tersebut. "Tidak ada yang namanya Valentine Day di Kota Padang," ujarnya.
Dia menyebutkan warga Kota Padang mayoritas Muslim, dan di dalam Islam kasih sayang itu sepanjang waktu.
Mahyeldi menegaskan, jika ada pedagang yang menjual pernak-pernik Valentine akan dirazia, apalagi disinyalir saat ini beredar hadiah alat kontrasepsi. "Ini sudah tidak benar dan tidak sesuai etika dan norma orang Timur," katanya.
Sebelumnya, Ketua MUI Bidang Pendidikan Sumbar, Anwar Abbas menyatakan budaya Valentine tidak ada dalam ajaran Islam. Untuk itu, generasi Muslim untuk menghindari, atau menolak perayaannya.