REPUBLIKA.CO.ID, KOTAWARINGIN -- Pekerja seks komersial (PSK) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, diberi pelatihan berbagai keterampilan agar mandiri dan meninggalkan profesi mereka saat ini. Jumlah PSK di sejumlah lokalisasi Kotawaringin Timur sendiri mencapai 250 orang.
"Berbagai pelatihan keterampilan terus dilakukan, seperti memasak, menjahit dan lainnya. Kami berharap mereka beralih ke profesi lain, agar hidup lebih baik di tengah masyarakat," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotim, Bima Ekawardhana di Sampit, Kamis (12/2).
250 PSK sebagian besar menghuni sejumlah lokalisasi, seperti Pal 12 Pasir Putih yaitu sekitar 223 orang, dan sisanya berada di lokalisasi Tangar dan Parenggean. Sebagian dari mereka mengaku terjerumus ke pekerjaan itu karena alasan ekonomi. Dinsosnakertrans berupaya membantu para PSK tersebut agar bangkit dan mandiri secara ekonomi.
"Mereka yang sudah usia nonproduktif, yaitu berumur 40 tahun ke atas, kami arahkan untuk berwirausaha seperti membuat kue, menjahit, tata rias dan usaha lainnya," ujarnya menambahkan. Hanya saja, Bima mengaku, kesadaran untuk berubah tentu lebih baik datang dari diri sendiri.