Selasa 10 Feb 2015 19:49 WIB

Akademisi: Langkah Hasto Ingin Selamatkan KPK

 Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mendatangi Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/2). ( Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mendatangi Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (3/2). ( Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Staf pengajar Pascasarjana Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya,  Haryadi menilai  langkah Plt Sekjen PDIP Hasto  Kristiyanto mengungkap manuver politik yang dilakukan Ketua KPK Abraham Samad saat pilpres lalu sebagai upaya untuk menyelamatkan institusi KPK.

"Yang ingin dilakukan Hasto justru menyelamatkan institusi KPK dari berbagai bentuk penyimpangan, agar pemberantasan korupsi dapat dilakukan secara efektif," ujar Haryadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/2).

Menurut Haryadi, dalam konteks ini, posisi Hasto justru segaris dengan berbagai organisasi masyarakat dalam upaya menyelamatkan KPK. "Kurang tepat rasanya memposisikan PDIP sebagai parpol yang anti-KPK atau antipemberantasan korupsi," tuturnya.

Menurut dia, boleh jadi PDIP justru merasa beruntung tak jadi mengusung Abraham Samad sebagai cawapres yang mendampingi Jokowi. "Mungkin justru karena tawaran itulah yang membuat PDIP tidak terlalu firm dengan figur Samad," tutur Haryadi.

PDIP, kata dia,  tentu tidak menghendaki transaksi yang seperti  itu, sekalipun itu menguntungkan PDIP. Apalagi, lanjut Haryadi, Jokowi memiliki visi-misi dengan titik tekan pada revolusi mental.

Ia menilai tawaran dari  Samad tidak saja kurang sejalan etika  secara umum, tetapi juga kurang sejalan dengan  visi misi Jokowi dan platform PDIP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement