REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menegaskan tidak ada pencoretan nama-nama kandidat calon kapolri yang diusulkannya berjumlah enam orang.
Mereka adalah Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, Irwasum Komjen Pol Dwi Priyatno, Kabaharkam Komjen Pol Putut Eko Bayu Seno, Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar dan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Pol Suhardi Alius.
Komisioner Kompolnas Hamidah Abdurrahman mengatakan pemberitaan yang menyebutkan Kompolnas hanya mengajukan empat nama adalah tidak benar.
Menurut dia, keempat nama tersebut adalah kandidat yang telah diwawancarai oleh Kompolnas terkait visi dan misi mereka sebagai kandidat calon kapolri. Sementara pihaknya belum menemui Suhardi dan Anang karena keduanya saat ini merupakan pejabat di luar institusi Polri.
"Yang empat itu nama-nama yang sudah diwawancara Kompolnas. Dua lainnya karena berada di luar institusi Polri jadi untuk bertemu dengan mereka tentu ada mekanismenya sendiri sehingga hingga saat ini belum ada pencoretan nama," katanya.
Saat ini Kompolnas masih menggodok nama-nama kandidat calon kapolri itu. Presiden sendiri belum meminta nama-nama kandidat tersebut meski tengah beredar isu bahwa pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai kapolri akan dibatalkan.
Sebelumnya diberitakan nama-nama kandidat calon kapolri yang diajukan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah mengerucut menjadi empat nama.
Mereka adalah Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, Irwasum Komjen Pol Dwi Priyatno, Kabaharkam Komjen Pol Putut Bayuseno dan Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso, kata Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala, di Jakarta, Jumat (6/2).
Nama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar yang sebelumnya masuk dalam bursa kandidat calon kapolri dihapus karena dinilai tidak lama lagi memasuki masa pensiun.
Sementara Komjen Pol Suhardi Alius dicoret dari bursa nama kandidat calon kapolri yang diusulkan oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) karena masih memiliki masa tugas yang panjang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
