Selasa 10 Feb 2015 12:04 WIB

Bali Ekspor Perhiasan Senilai 4,89 Juta Dolar AS

 Perajin perak membuat perhiasan berbahan perak di Ubud, Bali, Jumat (10/10).(Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Perajin perak membuat perhiasan berbahan perak di Ubud, Bali, Jumat (10/10).(Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Bali mengekspor berbagai jenis perhiasan senilai 4,79 juta dolar AS selama bulan Desember 2014, menurun 34,12 persen dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 7,28 juta dolar AS.

"Perolehan devisa tersebut juga merosot 17,96 persen dibanding bulan yang sama tahun 2013 yang tercatat 4,06 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Selasa (10/2).

Ia mengatakan, pasaran Australia menyerap paling banyak ekspor perhiasan hasil sentuhan perajin Bali yang mencapai 28,21 persen, menyusul Hong Kong 20,64 persen dan Amerika Serikat 10,71 persen. Selain itu juga diserap oleh pasaran Jepang 7,09 persen, Singapura 5,48 persen, Tiongkok 9,20 persen, Prancis 7,45 persen, Thailand 0,28 persen, dan sisanya 10,95 persen diserap oleh berbagai negara lainnya, karena aneka jenis perhiasan dari Bali sangat disenangi konsumen luar negeri dengan harga yang terjangkau.

Panasunan Siregar menambahkan, hasil perhiasan dibuat dalam berbagai bentuk rancang bangun karya perajin Desa Celuk, Batubulan, Kabupaten Gianyar. Hasil produksi sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu berupa aneka jenis perhiasan untuk wanita dari semua umur, berupa cincin, kalung, perhiasan telinga dan anggota tubuh lainnya.

Panasunan Siregar menjelaskan, Bali sebagai daerah tujuan wisata yang menerima kunjungan 3,7 juta setiap tahunnya merupakan salah satu pasaran potensial bagi hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga, termasuk perhiasan (permata). Hampir setiap wisatawan mancanegara di Bali membeli oleh-oleh hasil kerajinan yang digeluti masyarakat setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement