REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla Senin sore (9/2) menghadiri peringatan Hari Pers Nasional di Batam, Kepulauan Riau. Dalam acara ini pun, JK meminta agar pemerintahannya tetap dikritisi melalui media jika melakukan kesalahan.
Menurut JK, keberadaan pers sangatlah penting bagi bangsa. Pasalnya, pers merupakan mata, telinga, dan mulut bangsa. Kehadiran pers pun dinilai dapat mempersatukan dan mendamaikan bangsa.
"Pers itu adalah mata telinga mulut bangsa. Jadi tumbuh dengan tekad, kemajuannya harus tetap dijaga dan tetap dikritik kalau salah," kata JK di Bandara Hang Nadim, Batam, Senin (9/2).
Selain itu, JK juga meminta agar pemberitaan yang dilakukan oleh media dilakukan dengan objektif. Baik berita baik atau buruk harus dikabarkan sesuai dengan kondisinya.
"Kita tak mau kembali pada pers tahun 90-an yang sangat dikontrol oleh negara. Banyak berita baik katakan baik, banyak berita buruk katakan buruk. Kita siap menerima ini untuk koreksi masa depan," katanya.
JK juga menyebut pemerintah dan pers berjalan beriringan. Tanpa pers, pemerintah disebutnya tak dapat melakukan tindakan apapun. Begitu juga dengan pers yang tak dapat berdiri sendiri.
Pers, kata JK, memiliki banyak peran dalam masyarakat, yakni sebagai pemberi informasi, pendidikan, serta hiburan bagi masyarakat.