REPUBLIKA.CO.ID,PURBALINGGA -- Upaya Pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk lebih melebarkan pemasaran batu akik Purbalingga hingga ke Jakarta, sejauh ini belum mendapat respon memadai dari para perajin di kabupaten setempat. Hal itu diakui Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto, usai berdialog dengan para perajin dan penjual batu akik Klawing di setda Purbalingga, Senin (8/2).
''Para perajin lebih meminta agar sentra penjualan batu akik tersebut ada di Purbalingga. Bukan di Jakarta,'' kata Bupati.
Sebelumnya, Pemkab Purbalinga telah memberi tawaran bagi para perajin dan penjual batu akik di Purbalingga untuk mengisi kios penjualan batu akik Klawing di Jakarta Klawing Centre komplek Pasar Permai Blok B Lantai 3, Koja, Jakarta Utara. Namun sejauh ini, respon dari para perajin kurang memadai.
Dalam pertemuan tersebut, para perajin justru meminta agar Pemkab membuka sentra khusus penjual bau akik di Kota Purbalingga. Sugeng, salah seorang perajin dari Desa Kradenan Kecamatan Mrebet mengapresiasi langkah Pemkab membukaan sentra penjualan batu akik di Jakarta sebagai upaya meningkatkan nilai jual produk batu akik Klawing di pasar nasional.
''Namun sebisa mungkin, di lokal Purbalingga juga ada sentra penjualan. Hal ini untuk menegaskan bahwa Purbalingga memang menjadi pusat atau induk dari kegiatan batu akik asal Sungai Klawing,'' katanya.
Menanggapi hal itu, Bupati Sukento Rido Marhaendrianto mengakui, membuka pasar lokal di Purbalingga memang sangat diperlukan. Namun keberadaan sentra penjualan di kota-kota besar juga tidak bisa diabaikan, karena akan mendekatkan produk dengan konsumennya.
Untuk itu, dalam pembukaan Jakarta Klawing Centre pada 18 Februari mendatang, Bupati berharap bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh perajin akik Purbalingga untuk membuka pasar batu akik Klawing di tingkat nasional. Di Lokasi Jakarta Klawing Centre itu, manajemen Pasar Permai Koja, Jakarta Utara menyediakan 40 kios khusus untuk batu akik Klawing.
''Yang namanya membuka pasar baru, tentu butuh perjuangan yang tidak ringan. Orang jual beras saja tidak mesti langsung laku, apalagi ini jual batu yang dalam prioritas kebutuhan entah di urutan ke berapa," kata dia.