REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sukabumi pada awal tahun mengalami penurunan. Kondisi ini dikarenakan banyak calon tenaga kerja yang lebih memilih bekerja di dalam negeri. Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, pada Januari 2015 lalu jumlah TKI yang tercatat mencapai sebanyak 229 orang. Padahal, pada tahun sebelumnya rata-rata TKI yang diberangkatkan sebanyak 300 orang hingga 400 orang per bulan.
"Jumlah TKI di awal tahun memang menurun," ujar Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Supena, Senin (9/2).
Menurut dia, penurunan ini salah satunya dikarenakan penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan di daerah Sukabumi.Terlebih pada 2015 ini, upah minimum kabupaten (UMK) Sukabumi jumlahnya cukup besar mencapai Rp 1.969.000 per bulan. Fakta ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga untuk bekerja di daerahnya sendiri.
Penurunan jumlah TKI juga mulai terlihat pada 2014 lalu. Pada tahun tersebut tercatat sebanyak 3.973 orang TKI Sukabumi yang diberangkatkan ke luar negeri. Ribuan TKI tersebut sebagian besar bekerja di bidang non formal. Sementara pada 2013 lalu jumlah TKI yang dikirimkan jauh lebih banyak mencapai sebanyak 5.354 orang. Sehingga terjadi penurunan jumlah TKI yang cukup besar.
Lebih lanjut Supena mengatakan, warga yang tetap memilih menjadi TKI biasanya dikarenakan faktor keinginan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik. Meskipun sebenarnya peluang kerja di dalam negeri khususnya di Sukabumi cukup banyak dan penghasilannya tidak jauh berbeda. Para TKI Sukabumi ungkap Supena, sebagian besar masih ditempatkan di negara timur tengah. Di antaranya negara Oman, Bahrain, dan negara lainnya.