REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pembangunan Pujasera senilai Rp6 miliar di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, mubazir. Bangunan tersebut akhirnya rusak karena tak terpakai. Tiang-tiang dan kerangka bangunan terlihat lapuk serta menghijau karena lumut yang tumbuh.
Bupati Kepulauan Seribu Tri Djoko Srimardianto tidak menyebutkan alasan mengapa Pujasera tak terfungsikan dengan baik.
"Sejak tahun 2010, Pujasera ini belum pernah terpakai satu kalipun," tutur Tri, Jumat (6/2).
Menurutnya banyak fasilitas yang harus dibangun untuk melengkapi akses Pulau Untung Jawa. Seperti diperlukannya pelabuhan di Tanjung Pasir, Tangerang.
Hingga saat ini banyak masyarakat yang sering menyebrang ke Pantai Tanjung Pasir. Namun belum ada pelabuhan. Padahal untuk akses belanja dan sekolah anak-anak SMA, masyarakat sangat sering singgah ke Tanjung Pasir.
Menurut Sukarno (40) warga asli Pulau seluas 40,10 Km itu, semua anak di tingkat SMA di pulau tersebut memilih untuk sekolah ke Tangerang atau Tanjung Priok. Salah satu jalur yang sering dipakai adalah lewat Tanjung Pasir.
Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur Djarot berjanji akan segera mendiskusikan pbangunan pelabuhan Tanjung Pasir dengan Pemerintah Tangerang.
"Oke kalau begitu, kita akan minta ke Pemerintah Tangerang," tutur Djarot.
Jarak dari Pulau Untung Jawa ke Tanjung Pasir adalah 30 menit dengan ongkos sekali perjalanan Rp10 ribu. Tentang Pujasera yang mubazir, Djarot mengatakan bahwa ia dan pemerintah Pulau Tanjung Pasir akan melakukan FGD untuk mendiskusikan kelanjutan bangunan itu, senin depan.