Jumat 06 Feb 2015 22:00 WIB

Warga Was-Was Tanah Cengklik Amblas

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Yudha Manggala P Putra
Jalan amblas.   (ilustrasi)
Foto: Antara/Rudi Mulya
Jalan amblas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Puluhan Kepala Keluarga (KK) di kampung Cengklik, Dusun Gagan, Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, didera rasa was-was. Mereka khawatir bencana tanah longsor kembali menerjang pemukiman penduduk lagi. Soalnya, kondisi tanah di sana makin ambles setelah diguyur hujan deras.

Pemukiman warga dihuni 25 KK mengaku sejak terjadi pergerakan tanah mengakibatkan longsor, dan membuat tiga rumah warga dirobohkan. Hampir saban malam penduduk tak bisa tidur nyenyak. Warga khawatir bencana terjadi lagi, menyusul hampir setiap hari tanah ambles mencapai 0,5 meter.

''Tanah ini tiap hari terus ambles. Selain akibat gerusan air Sungai Bengkok, juga karena kontur tanahnya yang gembur,'' kata Kusmanto, Kepala Desa Kendel, Jum'at (6/2).

Kusmanto mengakui, sebelum kejadian warga sudah mencium indikasi longsor. Sebab, aliran dari Sungai Bengkok semakin menggerus tanah. Warga menyampaikan kodisi ini ke pemerintah desa.

Salah satu warga Dukuh Gagan, Sriyanti (42) hingga saat ini dirinya merasa was-was. Ia ketakutan bila longsor kembali menerjang. Diceritakan saat kejadian longsor kemarin, dirinya sedang berada di dalam rumah. Ia langsung lari keluar sambil menggendong anaknya.

''Saya langsung lari keluar. Saya gendong anak. Anak saya sempat mau saya banting, saya kira bantal karena ketakutan sekali,'' ujar Sriyanti.

Senada, Siti Tuminah (51) warga Dukuh Glinggang, Desa Kendel, menambahkan, rumahnya juga ikut terkena longsor, Jumat (30/1) lalu. Saat itu, hujan deras dan beberapa saat kemudian tanah longsor. Saat ini dirinya nekat bertahan di rumahnya karena tak ada tempat tinggal lain. Hanya bila hujan deras, Siti memilih mengungsi ke tempat yang aman.

''Beruntung kami sekeluarga selamat,'' tambahnya.

Bencana tanah amblas juga terjadi di Dusun Guyon, Desa Tengklik, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Kondisi tanah terancam longsor. Kini, terjadi keretakan tanah di sejumlah titik. Bahkan, ada bagian yang ambles hingga beberapa sentimeter. Keretakan juga terlihat di sejumlah ruas jalan desa setempat.

Seperti diketahui, beberapa tahun lalu pergerakan tanah memicu adanya longsor yang meratakan satu kampung warga. Saat ini, pergerakan itu masih terasa meski perlahan-lahan. Tak urung, di dusun yang dihuni 37 KK kini terasa lebih sunyi lantaran sejumlah warga memilih untuk meninggalkan kawasan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement